Selasa, 13 April 2010

THE DEVILS WEARS PRADA


Tadi saya nonton film ini. Tampak telat? Ya saya tau… Awalnya memang nggak niat nonton. Tapi karena tingkat rasa bosan sudah sangat akut, saya pinjem dvd temen saya, dan beberapa film lainnya, termasuk Sex and the City2 dan film drama lain nya..

Dan saya suka The Devil Wears Prada!!! Malah membayangkan saya jadi seorang Andrea Sachs. Hahahahaha… Sounds like a daydream! Hal yang paling touchy adalah ketika Andrea Sachs merubah penampilannya. Menjadi perempuan glam. Cantik. Menenteng Louis Vuitton dan trench coat Christian Dior. Juga sepatu Manolo Blahnik.

Bukan, bukan. Esensi cantik buat saya bukan dengan pakai kemeja Lanvin seharga 15 juta atau jaket Viviene Westwood. Yah karena film itu bercerita tentang intrik di dunia fashion, jadi namanama dari merek terkenal dan mendunia itu yang selalu disebutsebut. The thing is someday, saya juga mau berubah. Berubah jadi saya yang terlihat perempuan. Nggak seperti saya yang sekarang. Hahahaha… Saya yang nggak bisa dandan. Saya yang nggak suka pake baju ‘perempuan’.

Namanama seperti Fendi, Marc Jacobs, Oscar de la Renta, dan merekamereka itu saya kenal sejak desember lalu. Waktu Elle menjadi majalah yang saya baca. Sedikitnya, isi dari Elle yang sangatsangat fashion, mempengaruhi pikiran saya untuk bisa tampil cantik, walaupun hanya 10%, mungkin. Sisanya? Yah masih seperti ega yang duludulu. Well, setidaknya saya bisa tampil sedikit rapih. Sedikit ya, nggak banyak… :D

Hmmm, sekarang saya udah ‘bisa’ milih baju. Maksudnya, dulu itu setiap kali beli baju, pilihan saya nggak pernah jauh dari t-shirt, kemeja, dan sweater. Sebetulnya sekarang juga masih, tapi kali ini saya mencari di bagian yang ada tulisan “WOMEN”. Sounds ridiculous for me… Sedikitsedikit saya mulai mencari ‘egha’ yang baru tanpa harus meninggalkan atau menghilangkan ‘egha’ yang lama. Yang mana aja deh tergantung mood… Kalo lagi pengen terlihat ‘cewe banget’, ya saya pake dress. Tapi kalo lagi males dandan dan mood lagi messy, yang balik lagi pake sweater dan t-shirt. Ugh, I always depends on my mood…

Tapi sih Converse mah nggak bisa *atau belum mungkin yah!* diganti sama pump shoes.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar